Apakah menjadi trend baru ? Balap sepeda MTB dengan drop bar
Leadville Trail 100 MTB adalah salah satu balapan sepeda gunung paling bergengsi di dunia. Tahun ini, balapan tersebut menunjukkan tren baru di dunia off-road, di mana para pembalap elite mulai menggunakan drop bar seperti yang biasa dipakai pada sepeda road bike untuk meningkatkan kecepatan. Keegan Swenson bahkan berhasil memenangkan balapan edisi 2024 dengan menggunakan Drop Bar (handlebar melengkung) ini!
Leadville Trail 100 MTB sudah rutin digelar sejak 1994. Meski jaraknya "hanya" 160 km, balapan ini sangat menantang karena lokasinya yang berada di ketinggian. Start dan finisnya berada di kota Leadville, Colorado, dengan ketinggian sekitar 3.100 meter. Rute balapan ini menanjak total hingga 3.800 meter, dengan titik puncak di Columbine Mine yang berada di atas ketinggian 3.800 meter!
Balapan ini adalah bagian dari Life Time Grand Prix, serangkaian balapan off-road bergengsi yang menggabungkan balapan gravel dan MTB. Selain Leadville 100, ada juga seri Unbound Gravel.
Pada edisi 2024 yang digelar pada Sabtu, 10 Agustus, Keegan Swenson kembali menjadi juara di kategori Men Elite. Ini adalah kemenangan keempatnya secara berturut-turut.
Yang membuat kemenangannya semakin menarik adalah Swenson menggunakan sepeda MTB yang dilengkapi dengan drop bar. Pembalap berusia 30 tahun ini memasang drop bar pada sepeda Santa Cruz Highball miliknya untuk mendapatkan posisi tubuh yang lebih aerodinamis, sehingga bisa melaju lebih cepat.
"Saya tahu drop bar akan membuat saya lebih cepat. Jika saya bisa mengendalikan sepeda dengan baik saat turunan, saya yakin setelan ini adalah yang tercepat. Sulit untuk memperkirakan seberapa cepat, tapi saya yakin bisa menambah beberapa menit," ujar Swenson sebelum lomba dimulai.
Pada tahun 2023, Swenson mencatatkan waktu tercepat di Leadville dengan waktu 5 jam, 43 menit, dan 31 detik. Tahun ini, dia bertekad untuk lebih cepat lagi. Namun, karena mengalami masalah ban bocor, dia gagal memecahkan rekornya sendiri dan hanya lebih lambat 5 menit 37 detik dari catatan waktu sebelumnya. Meski begitu, Swenson tetap menang dengan selisih 15 menit di depan runner-up, John Gaston.
"Saya bangga dengan performa saya. Saya memimpin di tanjakan pertama di St Kevin untuk memisahkan diri dari kelompok. Tapi kemudian ban saya bocor di dekat puncak tanjakan Powerline, jadi saya harus melambat sampai mencapai feed zone pertama," katanya.
Keberhasilan Swenson menggunakan drop bar di balapan MTB ini mungkin akan menginspirasi lebih banyak pembalap lain untuk mencoba setelan yang sama. Apalagi, Swenson bukan satu-satunya yang menggunakan setelan ini di Leadville; Dylan Johnson juga memakai drop bar pada sepeda Allied BC40 miliknya. Bahkan, Johnson sudah mulai menggunakan setelan ini sejak tahun lalu. Apakah ada yang tertarik mencoba gaya ini di Indonesia?
Post a Comment